Friday, May 3, 2013

Wisata Alam di Papua Barat

Papua Barat sebagai sebuah provinsi di kawasan timur Indonesia memiliki banyak destinasi wisata alam. Setiap orang yang suka jalan-jalan pasti sudah pernah mendengar nama Raja Ampat. Sebenarnya masih banyak tempat lain yang menarik di Papua Barat. Berikut ini adalah beberapa nama yang bisa saya sebutkan termasuk berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh para pelancong.

Raja Ampat
Kabupaten yang terletak di sebelah barat kota Sorong tersebut menempati posisi teratas untuk dimasukan dalam destinasi utama buat para pencinta wisata bahari. Foto Wayag dengan banyak sekali pulau-pulau karst yang dikelilingi terumbu karang menghiasi berbagai website dan media sosial di dunia maya sebagai salah satu tempat yang ingin dikunjungi oleh setiap orang. Olah raga selam menjadi aktivitas favorit para wisatawan. Snorkeling (berenang menggunakan kaca dan pipa untuk bernapas) juga disukai oleh para pelancong Indonesia yang berkunjung ke sana. Sebenarnya masih banyak lagi aktivitas lain yang bisa dinikmati oleh turis-turis yang hendak ke Raja Ampat. Masyarakat yang tinggal di berbagai kampung di Raja Ampat bisa menyuguhkan tari-tarian tradisional yang energik dan unik. Pulau Waigeo, Misool dan Batanta cocok pula untuk para pencinta hutan. Tentu saja berkemah dan pengamatan burung serta satwa liar bisa dilakukan di sana.

Manokwari
Sebagai ibukota Provinsi Papua Barat, Manokwari telah lama menjadi kota tujuan untuk para pengamat burung (birdwatchers). Beberapa spesies burung surga yang menjadi target pengamatan adalah: Burung knang (Cicinnurus magnificus), Vogelkop bowerbird (Amblyornis inornatus), Cendrawasih kuning (Paradisaea minor), Western Parotia (Parotia sefilata). Burung-burung ini selalu masuk menarik perhatian para pengamat burung karena keindahan bulu, dan keunikan perilakunya di hutan. Sebagian besar burung tersebut bisa dilihat di Pegunungan Arfak yang terletak sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan 4WD ke arah selatan dari kota Manokwari.
Di samping itu pula kawasan hutan di pesisir pantai utara (Pantura) Manokwari merupakan rumah bagi berbagai spesies satwa liar seperti biawak hijau (soa-soa), kuskus, kanguru, burung mambruk serta burung Cendrawasih. Hutan sekitar kali Dopi dan Sungai Asai merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing dari Eropa. Mereka yang suka berkemah di hutan, tentu dengan ditemani oleh saya dan beberapa orang dari masyarakat asli.
Karena pesisir utara Manokwari berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik, ombak yang mendarat di pantai bisa menjadi ketinggian antara 2 hingga 3 meter. Ini adalah ketinggian ombak yang cocok untuk para peselancar air. Tidaklah mengherankan jika dari bulan Desember, Januari, Februari hingga awal Maret, banyak peselancar dari berbagai penjuru dunia yang berkunjung ke Manokwari.
Burung Cendrawasih di Kampung Warmarway
Salah satu daya tarik wisata di Manokwari adalah burung Cendrawasih Kuning atau burung surga. Burung ini mudah dijumpai di hutan hujan tropis kawasan Pegunungan Arfak yang terdapat di kampung Warmarway. Biaya kendaraan umum ke sana dari kota Manokwari adalah Rp. 30.000 per orang. Wisatawan yang ingin menonton burung surga berdansa, sebaiknya menginap di sana selama 1 atau 2 malam. Saya sarankan agar membawa sleeping bag, tenda dome dan makanan. Biaya untuk membayar 2 hingga 3 pemandu wisata setempat untuk pendakian di hutan dan menonton burung surga adalah sekitar 500 ribu per hari.
Saya sarankan agar wisatawan yang hendak ke Warmarway kiranya antara 2 hingga 4 orang agar biaya perjalanan bisa dipikul bersama. Pemandu wisata di kampung Warmarway adalah Bapak Yunus Sayori - hp: 082198238514.
Kaimana
Kota kecil di kawasan pesisir pantai selatan Papua Barat ini telah lama dikenal dengan sebutan Kota Senja. Kaimana patut dikunjungi oleh para pencinta alam yang suka dengan hutan dan laut. Wilayah kabupaten ini yang saya rekomendasikan adalah perairan sekitar Pulau Namatota di mana wisatawan bisa melihat lumba-lumba, dan hiu paus, Teluk Triton dengan pemandangan pulau-pulau karst seperti di Wayag Raja Ampat dan  Kilometer 14 di barat laut Kaimana yang cocok untuk kegiatan penjelajahan hutan dan pengamatan satwa liar. Ada beberapa tempat yang cocok untuk wisatawan yang suka snorkeling. Beberapa di antaranya adalah pantai Tomintoi (lokasi stasiun lapangan dari Conservation International Indonesia), pantai Waala di Pulau Aiduma yang agak tersembunyi di Selat Iris serta Pantai Otowera yang tidak terlalu jauh letaknya dari Waala.

Pegunungan Tambrauw
Kabupaten Tambrauw adalah sebuah kabupaten baru yang dimekarkan dari Manokwari dan Sorong. Daerah ini memiliki pemandangan pantai dan hutan serta lembah yang indah sekali. Banyak wisatawan pergi ke Lembah Kebar dan Distrik Senopi untuk melihat burung Cendrawasih. Distrik Senopi memiliki sebuah tempat pengamatan burung yang bernama Bukit Aiwatar. Wisatawan yang hendak ke sana harus berjalanan kaki selama kurang lebih 5 jam untuk mencapai daerah itu. Di pagi dan sore hari, banyak sekali burung yang hinggap di bukit Aiwatar yang dipenuhi oleh kolam-kolam air hangat. Burung-burung itu suka sekali meminum air di tempat itu yang kemungkinan mengandung garam.
Perjalanan di kawasan pedalaman Papua Barat dapat dilanjutkan hingga ke kampung Siakwa yang jaraknya sekitar 1 jam dengan kendaraan bermotor dari Senopi untuk melihat air terjun yang tinggi sekali dan gua alam yang dalam.

Sorong Selatan
Ibukota Kabupaten ini adalah Teminabuan. Distrik Kais merupakan lokasi pengamatan burung-burung tropis yang saya rekomendasikan. Para pelancong bisa ke sana dengan menumpang perahu motor milik penduduk. Sungai-sungai di Sorong Selatan merupakan habitat alami bagi buaya, udang, ikan dan burung-burung pantai. Pohon nipa dan bakau tumbuh di tepi sungai merupakan rumah bagi berbagai macam satwa liar. Perjalanan menggunakan perahu motor bersemang dari kali Cessna ke Kampung Kais memakan waktu yang kurang lebih 7 jam. Sungguh melelahkan tentunya. Tetapi secara pribadi, saya bisa menikmati keindahan alam Papua yang belum banyak mengalami kerusakan akibat dari aktivitas eksploitasi alam yang berlebihan.
ditulis oleh Leo Roring - Email: peace4wp@gmail.com

No comments:

Post a Comment