Saturday, June 2, 2018

Wisata Alam di Pegunungan Tambrauw

Fef adalah ibukota Kabupaten Tambrauw
Pegunungan Tambrauw
Tambrauw adalah nama sebuah kabupaten di Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini terletak di daerah pedalaman pegunungan antara Manokwari dan Sorong. Bupati Tambrauw Bpk. Gabriel Assem, S.E., M.Si. telah mendeklarasikan kabupatennya sebagai Kabupaten Konservasi. Oleh karena itu, pemerintah daerah tidak akan mengeluarkan izin bagi berbagai aktivitas pengeksploitasi sumber daya alam yang dapat mengakibatkan pengrusakan lingkungan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tambrauw terdiri dari pegunungan yang sebagian besarnya masih ditutupi oleh hutan hujan tropis. Ibukota Kabupaten Tambrauw adalah Fef. Untuk mencapainya wisatawan bisa menggunakan jalan darat dari Sorong selama kurang lebih 6 jam. Saat berada di kota Sorong, wisatawan bisa mencari informasi di mana letak Terminal Kendaraan Umum 4WD yang menuju ke kota Fef. Fef dapat pula dicapai dengan naik pesawat Susi Air dari Sorong ke Distrik Sausapor dan selanjutnya dengan kendaraan 4WD menuju Fef.

Distrik Miyah
Wisata Alam di Pegunungan Tambrauw, Provinsi Papua Barat
Pegunungan Tambrauw
Di samping kota Fef sebagai daerah tujuan wisata, ada juga distrik lain di Kabupaten Tambrauw yang cocok untuk dikunjungi oleh wisatawan yang suka melihat pegunungan, dan satwa liar di hutan. Salah satu yang saya rekomendasikan adalah Distrik Miyah. Untuk mencapainya, wisatawan bisa terbang ke kota Manokwari. Setelah itu perjalanan masih perlu dilanjutkan lagi dengan naik Pesawat Susi Air ke Distrik Kebar. Harga tiket per orang masih cukup terjangkau karena disubsidi oleh pemerintah yakni sekitar 150 ribu rupiah per orang. Daya tarik wisata di Distrik Miyah ini juga relatif sama dengan di Fef.

Kegiatan Wisata
Pegunungan Tambrauw, perjalanan petualangan
Rusa di Sungai Kamundan
  • Kota Fef dan Distrik Miyah kecil ukurannya. Belum banyak aktivitas ekonomi di sana. Jumlah penduduknya pun sedikit. Hutan dengan segala keanekaragaman hayati di sana merupakan modal utama bagi penduduk setempat untuk memperoleh penghasilan. Ketika berkunjung ke Fef, wisatawan bisa menikmati kegiatan pengamatan burung-burung tropis seperti Kakaktua Jambul Kuning, Eclectus Parrot, Kakaktua Raja, Brahminy Kite, Elang Kerah (Collared Sparrowhawk), Raja Udang Hutan (Forest Kingfisher), Cendrawasih Kuning (Lesser Birds of Paradise), Cendrawasih Raja (King Bird of Paradise), Cendrawasih Dada Biru (Magnificent Riflebird).
  • Di sore hari, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam sambil berjalan di tepi kali yang berair jernih.
  • Pada malam hari, wisatawan dengan dipandu oleh penduduk setempat bisa melihat kuskus. Kuskus adalah hewan berkantung yang keluar di malam hari untuk mencari makan dan kawin. Bentuknya mirip monyet tapi umumnya memiliki ukuran badan yang lebih kecil. Ada juga kunang-kunang serta jamur yang bercahaya di malam hari. Penduduk kampung yang suka berburu bisa memiliki ketrampilan khusus dalam memanggil kuskus. Mereka bisa meniru suara kuskus betina untuk menarik kuskus jantan.
Peralatan
  • Untuk bisa menikmati kegiatan wisata alam dengan lancar wisatawan memerlukan peralatan pendukung sebagai berikut:
  • Binocular atau biasa dikenal dengan istilah keker (dari bahasa Belanda Kijker). Saya rekomendasikan keker dengan ukuran 10×42 mm merek Nikon atau yang lebih baik seperti Swarovski.
  • Spotting Scope - teropong ini bagus untuk pengamatan burung di lokasi yang agak terbuka seperti di tepi hutan atau di tepi sungai. Spotting scope yang ditaruh di atas tripod akan memberikan pengalaman pengamatan burung yang baik sekali. Spesifikasi umum adalah 20-60×60 . Merek terbaik adalah Swarovski, dan Leica. Namun ada juga merek lain yang cukup memadai untuk digunakan di lapangan.
  • Tenda dome dan mattrass gulung serta sleeping bag. Peralatan berkemah ini penting untuk dibawa jika aktivitas wisata dilakukan di alam terbuka seperti di tengah hutan di Pegunungan sekitar kampung Aibogiar atau di pinggir Sungai Kamundan. Untuk keperluan ini, kami sebagai local guide akan menyiapkan peralatan tersebut.
  • Kamera D-SLR dengan lensa telefoto 600 mm, cocok untuk pengambilan foto satwa liar seperti burung cendrawasih, serta rusa.
Akomodasi
Untuk sementara belum ada hotel mewah di kota Fef dan di Distrik Miyah. Wisatawan bisa tinggal di rumah milik Pastoran Gereja Katolik, di rumah Kepala Distrik atau di rumah penduduk.

Makanan
Seperti kehidupan di daerah pedesaan pada umumnya, penduduk kampung menanam ubi jalar (betatas), talas (keladi), jagung, ketela (kasbi) sebagai sumber karbohidrat bagi mereka. Ada juga sayur-sayuran. Untuk protein, wisatawan bisa membeli ayam kampung. Kadang--kadang ada penduduk yang mencari ikan di sungai.

Jika Anda berminat untuk berwisata ke Tambrauw, silahkan menghubungi saya pakai WA ke nomor +6281332245180. oleh Charles Roring

No comments:

Post a Comment