Sunday, March 17, 2013

Burung Buntut Kuning di Bali

Kamera Nikon Coolpix P500 yang saya bawa kemana-mana saat berkunjung di Bali ternyata banyak manfaatnya. Saya suka sekali menggunakannya untuk memotret burung, pegunungan, persawahan, suasana pasar, dan apa saja yang menarik dan bisa dijadikan bahan penulisan di blog. Keesokan harinya, ketika mengunjungi sebuah hotel di Bali, saya berkesempatan melihat seekor burung sedang bertengger di ranting sebuah pohon yang tinggi. Saya kemudian mengeluarkan kamera digital tersebut dan segera mengarahkan lensanya ke burung itu. Perlahan-lahan saya tarik handle optikal zoom yang melingkari shutter button. Gambar burung itu mulai membesar di layar. Ketika posisinya sudah pas dan perbandingannya di view finder sudah tepat, saya kemudian menekan tombol shutter setengah jalan untuk memfokuskan kamera ke arah burung itu. Bunyi klik pun terdengar dan bulatan hijau berkedip di layar. Ini tandanya penyetelan auto focus sudah benar. Saya selanjutnya menekan tombol shutter sepenuhnya. Setelah itu saya ulang lagi memotret burung itu dua kali untuk memastikan bahwa saya bisa memilih salah satu darinya yang terbaik untuk ditampilkan di internet.
Untuk memperoleh gambar yang jernih, saya sering menggunakan self-timer 2 detik. Fitur ini sangat bermanfaat untuk pengambilan subyek jarak jauh, seperti burung yang bertengger di pohon atau seseorang yang sedang berselancar air di pantai. Saat tombol shutter ditekan, kamera tidak akan langsung melakukan pemotretan karena getaran dari tekanan jari telunjuk masih ada. Dua detik kemudian, ketika getaran itu sudah hilang atau berkurang, kamera akan melakukan pemotretan dengan sendirinya. Cara lain untuk mengurangi efek getar adalah dengan menggunakan view finder. Kamera akan lebih stabil ketika kita menyandarkannya ke dahi dan melihat subyek yang akan dipotret menggunakan jendela viewfinder yang berukuran kecil.
Ketika saya sedang menulis post ini, saya mencoba untuk melakukan pengidentifikasian burung tersebut menggunakan buku A Photographic Guide to the Birds of Indonesia. Ternyata saya tidak menemukannya. Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih satu jam di internet, akhirnya saya bisa memperoleh nama burung itu. Dalam bahasa Inggris, namanya adalah Yellow Vented Bulbul sedangkan dalam bahasa Latin disebut Pycnonotus goiavier. Nama Balinya saya kurang tahu. Oleh karena itu saya namai saja Burung Buntut Kuning karena bagian pantatnya memang berwana kuning. Menurut Wikipedia, burung ini tersebar di kawasan Asia Tenggara termasuk Thailand, Kamboja, Filipina dan Indonesia. Senang sekali rasanya bisa melakukan kegiatan pengamatan burung di Bali. oleh Leo Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

1 comment:

  1. nama indonesianya Merbah Cerukcuk

    Indonesia uga telah memiliki buku panduan lapangan burung yang sangat lengkap :
    "Buku Panduan Lapangan Burung Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan" John Mc. Kinnon, dkk

    ReplyDelete