Friday, March 8, 2013

Tiba di Selat Madura

Selat Madura adalah perairan yang membagi Pulau Jawa dan Pulau Madura. Setelah satu hari penuh berlayar dari Makassar, tibalah kami di selat itu. Hari sudah sore ketika KM Labobar mengurangi kecepatannya saat mendekati pelabuhan Tanjung Perak. Ada banyak sekali kapal yang berlabuh dan lalu lalang di Selat Madura. Sepanjang mata memandang, saya bisa melihat berbagai jenis kapal dalam bermacam-macam ukuran. Kebanyakan di antaranya adalah kapal barang.
Saya cukup mengetahui jenis dan fungsi kapal yang ada di perairan Selat Madura karena latar belakang pendidikan saya adalah Naval Architecture, sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mendalami arsitektur perkapalan.
Dari kejauhan saya melihat tongkang-tongkang yang dipenuhi kayu gelondongan. Mungkin kayu itu didatangkan dari Kalimantan. Sedih rasanya melihat pemandangan tersebut tapi saya tidak bisa berbuat banyak. Mungkin kayu itu akan digunakan oleh pabrik kertas atau perabotan rumah tangga.
Saya juga harus berpikir realistis bahwa masyarakat modern memiliki kebutuhan kertas yang tinggi. Karena bahan baku untuk membuat kertas adalah serat kayu maka kebutuhan terhadap kayu cenderung meningkat.
Sebenarnya dengan berkembangnya teknologi informasi, penggunaan kertas dapat dikurangi secara signifikan. Surat-menyurat saat ini dapat dilakukan dengan teknologi e-mail sedangkan buku-buku bisa diterbitkan dalam format e-book. Semoga di masa mendatang masyarakat modern bisa mengurangi penggunaan kayu dalam jumlah besar supaya hutan hujan tropis yang kita miliki di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua tetap lestari selamanya. oleh Leo Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

No comments:

Post a Comment