Thursday, March 7, 2013

Menerobos Hiruk Pikuk kota Makassar

Kapal Labobar agak lama berada di Makassar. Oleh karena itu saya, dan Pak Franky Makatita - yang adalah teman satu kamar dalam perjalanan menuju Pulau Jawa, memutuskan untuk berbelanja di sebuah Department Store yang terletak di sekitar Jalan Latimojong. Suasana jalan raya dari pelabuhan hingga ke toko pakaian tersebut padat merayap terutama di daerah dekat pelabuhan. Banyak sekali kendaraan yang memadati jalan di sore hari. Sebagian warga kota Makassar baru saja pulang dari tempat kerja mereka. Dengan menumpang mobil Honda Jazz yang dikemudikan oleh temannya Pak Franky yang juga bekerja di PELINDO, kami perlahan-lahan menerobos hiruk pikuk kota Makassar itu. Kami lewat Jalan Sulawesi untuk menghindari kemacetan. Selanjutnya sedan kecil ini melaju di sepanjang Jalan Penghibur.  Agak lama berselang, saya melihat sebuah bangunan bertingkat yang bernama Restoran Bambuden I - mungkin di sana ada jual ikan bakar. Sayang sekali kami tidak mampir karena bukan itu tujuan kami. Ketika menulis cerita ini, saya mencoba mencari tahu lebih banyak tentang Restoran Bambuden I. Mesin pencari Google memberikan jawaban yang mengagetkan. Menurut situs Tribunnews, Restoran Bambuden 1 ini mengalami kebakaran di sore hari pada 7 Juni 2012.
Akhirnya kami tiba di Department Store yang dimaksud. Saya membeli sepasang sandal dan Pak Franky membeli sebuah celana jeans bermerek Levis 501. Menurut Pak Franky hanya department store tersebut yang menjual celana Jeans Levis 501 di Makassar. Ternyata harganya lumayan mahal. Tapi karena kualitasnya bagus, Pak Franky tetap membelinya. Jalan Latimojong tempat toko itu berada tidak terlalu ramai. Ada beberapa tukang becak yang beristirahat di pinggir jalan. Para tukang becak semakin sulit untuk mempertahankan pekerjaannya karena warga kota lebih memilih naik sepeda motor atau mobil. Beberapa kali saya melihat orang naik sepeda di kota ini. Saya senang dengan pemandangan tersebut karena ternyata ada sejumlah warga kota Makassar yang tetap memakai kendaraan yang ramah lingkungan. Ada sebuah toko yang tak jauh dari department store yang saya kunjungi namanya American Modern Bakery. Toko itu cukup besar. Ini memberi petunjuk bahwa ada sebagian warga kota Makassar yang suka makan roti.
Meskipun sudah beberapa kali saya singgah di kota Makassar, sebenarnya saya tidak terlalu menguasai jalan-jalan di sana. Saya lebih sering transit di Bandara Hasanuddin atau di Pelabuhan Makassar. Secara umum, kota Makassar adalah kota yang terkemuka di Indonesia Timur dan merupakan kota perdagangan dan pendidikan. Setelah selesai berbelanja, kami kembali ke pelabuhan. Kalau saya ada kesempatan dan punya cukup uang, saya ingin menghabiskan waktu lebih lama di kota ini untuk menelusuri tempat-tempat wisatanya dan menuangkan beberapa cerita tentang kota Makassar di blog ini lagi. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

No comments:

Post a Comment