Sunday, March 10, 2013

Patung Karapan Sapi dan Papan Reklame

Saya tiba di Surabaya ketika hari sudah malam. Dijemput oleh saudara sepupu, saya dibawa ke hotel Bali tempat di mana saya akan menginap selama satu malam sebelum melanjutkan lagi perjalanan ke Bali dengan naik bis. Hotel ini terletak di pinggir Kali Mas dan tarif per malamnya tergolong murah sekali. Tubuh saya terasa lelah sehingga saya langsung mandi dan setelah itu berbaring saja di tempat tidur. Pagi harinya, saya berkunjung ke Toko Buku Togamas di Jalan Diponegoro. Ketika lewat di Jalan Jendral Basuki Rachmad, saya melihat Patung Karapan Sapi - sebuah karya seni yang luar biasa indahnya. Patung ini mengangkat atraksi budaya masyarakat Madura ke ruang publik untuk dinikmati dan diappresiasi oleh semua orang.
Sayang sekali, bagian belakang patung itu dihiasi beberapa reklame besar seperti iklan Sony Internet TV, Shampo Sunsilk dan Kopi Kapal Api. Saya tidak menolak adanya pemasangan iklan di tempat publik tetapi estetika sebuah atraksi wisata dan budaya yang ditunjukkan oleh Patung Karapan Sapi menjadi hilang dengan adanya papan-papan iklan berukuran besar tersebut. Papan iklan sebaiknya ditaruh di tempat lain saja. Sebenarnya Pemkot Surabaya perlu membersihkan kawasan sekitar patung tersebut dari papan reklame guna mempertegas vocal point dari karya seni ini. Jika itu terjadi, saya yakin akan ada banyak wisatawan yang ingin mampir untuk memotretnya sehingga secara tidak langsung mempopulerkan atraksi karapan sapi ke seluruh dunia. Semoga ada pejabat di tingkat Pemkot Surabaya atau Pemda Jatim yang membaca keprihatinan saya ini. Leo Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

1 comment:

  1. nice post mas,

    di sumatera barat ada juga tradisi serupa, balapan sapi, tapi di lintasan yang basah dan berlumpur.
    kunjungi pacu jawi + rendang untuk paket perjalanannya.

    terimakasih

    ReplyDelete